Perilaku Sosial Santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Mojoroto Kota Kediri Setelah Mengikuti Pengajian Kitab Al-Hikam
DOI:
https://doi.org/10.30762/spr.v1i1.637Keywords:
Pengajian Kitab al-Hikam, Perilaku Sosial Santri, Pondok PesantrenAbstract
Kitab al-Hikam karya Ibnu Atha’illah merupakan salah satu kitab klasik yang dijadikan materi pokok di bidang tasawuf. kitab ini dikaji oleh hampir seluruh pesantren tradisional di Indonesia. Saat ini kita berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern, atau sering pula disebut sebagai masyarakat yang sekuler. Pada umumnya, hubungan antara anggota masyarakat atas dasar prinsipprinsip fungsional pragmatis. Hal tersebut tentunya bertolak belakang dengan ajaran Islam yang lebih memperhatikan masalah sosial. Pondok pesantren Al-Ishlah diharap mampu mengatasi persoalan masyarakat sekuler tersebut lewat pengajian kitab al-Hikam yang sudah dilakukan sejak tahun 60-an. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan pengajian kitab al-Hikam di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul Mojoroto Kota Kediri; 2. Bagaimana nilainilai sosial yang diajarkan dalam pengajian kitab al-Hikam di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul Mojoroto Kota Kediri; 3. Bagaimana perilaku sosial santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul Mojoroto Kota Kediri setelah mengikuti pengajian kitab al-Hikam. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengajian kitab al-Hikam yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ishlah dijadikan wirid yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang saat ini diteruskan oleh KH. Ahsinil Umam. Kitab ini selalu dikaji karena dijadikan penyeimbang antara syariat dan hakikat. Out put yang diinginkan santri mampu memilki kecerdasan spiritual yang tinggi; 2. Nilai-nilai sosial yang diajarkan adalah adab dan muamalah baik kepada Allah maupun kepada makhluk, yang diimplementasikan pada nilai: tidak boleh menganggap remeh kepada orang lain; berbagi bentuk rasa syukur; manusia harus ikhlas, ikhtiar, dan tawakal; cara memilih teman; bersegera terhadap rencana baik; dan yang terakhir adalah tidak riya’ dan sombong. 3. Perilaku santri sosial santri meliputi bagaimana mereka berbaur dengan masyarakat, apa saja yang mereka lakukan melihat kondisi lingkungan sekitar, dan bagaimana mereka mengambil keputusan. Perilaku sosial tersebut meliputi ro’an, jaga malam, memasakan makanan santri, membersihkan masjid, dan meminjami uang kepada teman. Perilaku tersebut merupakan implementasi dari adab dan muamalah.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Spiritualita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.