TEMPORALITAS HADIS; REINTERPRETASI HADIS-HADIS KLASIK DI TENGAH ARUS MODERNITAS
DOI:
https://doi.org/10.30762/universum.v14i2.714Keywords:
Temporalitas, Hadis Klasik, ModernitasAbstract
Keterkaitan Hadis dengan situasi masa lampau, merupakan realita yang tidak bisa diingkari. Rasulullah hidup 62 tahun di Abad 6 Maschi. Beliau tidak hidup secara abadi, tidak pula menyaksikan setiap perubahan peradaban dunia dari masa ke masa. Maka wajar, jika apa yang termuat dari Hadis, terkadang dijumpai corak khas peradaban klasik Arab. Fakta ini, jika tidak dijadikan pertimbangan dalam memahami Hadis, niscaya Hadis akan sulit diadaptasikan pada tempo yang berbeda dari saat Hadis itu lahir. Diperlukan upaya baru untuk mensikapi problem ini. Beberapa upaya yang muncul sebagai solusi atas permasalahan tersebut adalah pemahaman Hadis dengan mempertimbangkan latar konteks sosio-historis saat Hadis itu disabdakan, juga dengan membedakan sarana dan tujuan, serta dengan melihat peran dan fungsi Muhammad. Sehingga umat akan mendapatkan makna yang lebih jernih serta lebih terfokus pada inti tujuan Hadis (makna universal), daripada sekedar terjebak pada tekstualitas Hadis yang memiliki keterikatan kuat terhadap waktu (zaman). Dengan demikian, jika ini diterapkan. Hadis mampu menjadi sebuah ajaran Islam yang shalih li kulli zaman wa al-makan dan mampu memberikan manfaat secara total.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2022-11-28 (2)
- 2022-11-27 (1)