MENGANGKAT TANGAN KETIKA BERDO’A (ANALISIS KONTRADIKSI HADITH)
DOI:
https://doi.org/10.30762/universum.v11i02.734Keywords:
Ibn Mājah, kontradiksi, Hadith, mengangkat tanganAbstract
Berangkat dari dua hadith dalam kitab sunan Ibn Mājah yang berhubungan dengan tata cara berdo’a,
hadith yang pertama menjelaskan bahwa Nabi saw. berdoa dengan tidak mengangkat tangan kecuali
saat shalat istisqa’, sedangkan hadith yang kedua menunjukkan perintah Rasulullah saw, kepada
para sahabat untuk mengangkat tangan ketika berdoa secara mutlaq. Dari kontradiksi antar hadith
tersebut dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kualitas sanad dan matan
hadith ibn Majah tersebut? 2) Bagaimana kehujjahan hadith tersebut? 3) bagaimanakah ta’wil yang
tepat terhadap hadith tersebut? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode takhrīj
al-ḥadīth, dan metode kontradiksi hadith (Mukhtalif al-ḥadīth). Penelitian ini menghasilkan beberapa
temuan: Pertama, Kualitas sanad hadith ibn Mājah no. 1180 ḥasan li dhātih, sedangkan kualitas
sanad hadith ibn Mājah no. 1181 al-ḍa’īf. Kedua, Hadith ibn Mājah no. 1180 & 1181 sama-sama bisa
dijadikan hujjah. Namun, perbedaanya hadith pertama bisa dijadikan pijakan dalam pengambilan
hukum, karena status hadithnya ḥasan li dhātih. Sedangkan hadith yang kedua bisa dijadikan hujah
jika kualitasnya meningkat menjadi hadith ḥasan li ghayrih dengan adanya hadith lain yang semakna.
Ketiga, kontradiksi matan hadith Ibn Mājah no. 1180 dan 1181, menunjukkan ragam tata cara berdoa
yang masuk dalam kategori tanawwu’ fi al-‘ibādah (keragaman dalam beribadah).
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2022-11-28 (2)
- 2022-11-28 (1)