Kajian Tematis Term Khaḍira dalam Al-Qur’an: Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce

Authors

  • Farikhatul Khoiriyah Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Moch. Muwaffiqillah Institut Agama Islam Negeri Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30762/cr.v1i1.1254

Keywords:

green in the Qur’an, thematic interpretation, semiotic analysis, term khaḍira,

Abstract

The color green is one of the most common colors, especially in nature. The Qur'an contains verses that discuss the color green using the terms khaḍira and hāmmah. There are eight verses in the Quran that contain the term khaḍira and one verse with the term hāmmah, both of which refer to the color green. This research aims to examine or reveal the meanings of the color green in the Quranic verses using Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. This is a library research with a qualitative approach. The method used by the author was thematic interpretation with the semiotic approach of Charles Sanders Pierce. The results of the research showed: first, the various meanings of the color green in the Quran refer to plants or vegetation, wheat stalks, the earth, wood, and the facilities of the inhabitants of paradise. In addition, the study also obtained results from Charles Sanders Pierce's semiotic analysis, which includes the object, the representamen, and the interpretant. The initial meaning of the term khaḍira in these verses becomes the representamen. The original meaning is green as part of the color spectrum. The interpretants are the meanings obtained through the author's interpretation and analysis. Among the meanings obtained are tranquility, growth, energy, fertility, life, pleasure, and peace.

[Warna hijau merupakan salah satu warna yang sering dijumpai, khususnya pada alam. Al-Qur’an memuat ayat-ayat yang membahas warna hijau dengan menyebutnya menggunakan term khaḍira dan hāmmah. Terdapat delapan ayat dalam al-Qur’an yang memuat term khaḍira serta satu ayat dengan term hāmmah, yang keduanya bermakna warna hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau mengungkapkan apa saja makna dari warna hijau pada ayat-ayat al-Qur’an menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Metode yang penulis gunakan adalah tafsir tematik dengan pendekatan semiotik Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, ragam makna warna hijau dalam al-Qur’an tertuju pada tanaman atau tumbuhan, tangkai gandum, bumi, kayu, dan fasilitas penghuni surga. Kemudian diperoleh juga hasil dari kajian analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang meliputi objek, representamen dan interpretan. Makna awal term khaḍira pada ayat-ayat tersebut menjadi representamen. Makna awal tersebut adalah hijau sebagai bagian dari spektrum warna. Sedangkan interpretan-nya adalah makna-makna yang diperoleh melalui penafsiran dan analisis penulis. Di antara makna yang diperoleh yaitu keteduhan atau ketenangan, pertumbuhan, energi, kesuburan, kehidupan, kenikmatan dan kedamaian.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ansori, Ibnu Hajar, et al. "PSIKOLOGI SHALAT (Kajian Tematik Ayat-Ayat Shalat dengan Pendekatan Psikologi Perspektif Muhammad Bahnasi)." Spiritualita 3.1 (2019): 27-42.

Ashfahani, Ar-Raghib al-. Kamus Al-Qur’an. 3. Depok: Pustaka Khazanah Fawa’id, 2017.

———. Kamus Al-Qur’an. 1. Depok: Pustaka Khazanah Fawa’id, 2017.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. Jakarta: CV Adi Perkasa, 2018.

Basit, Abdul. Konseling Islam. Depok: Kencana, 2017.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Marwah, 2010.

Hardani, Helmina Andriani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020.

Hidayat, Hamdan. “Simbolisasi Warna dalam Al-Qur’an.” Maghza: Jurnal Ilmu AlQur’an dan Tafsir Vol. 5, No. 01 (2020).

John, Stephen W. Little, dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi : Theories of Human Communications. Jakarta: Salemba Humanika, 2009.

Kaelan. Filsafat Bahasa Semiotika dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma, 2009.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016.

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir. Cet. 1. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2014.

Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press, 2011.

Rusmana, Dadan. Tokoh dan pemikiran Semiotika. Jakarta: Tazkiya Press, 2005.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 3. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 8. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 11. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 6. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 7. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 14. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

Vera, Nawiroh. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Downloads

Published

2023-08-01

How to Cite

Khoiriyah, F., & Muwaffiqillah, M. (2023). Kajian Tematis Term Khaḍira dalam Al-Qur’an: Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce. Canonia Religia, 1(1), 17–36. https://doi.org/10.30762/cr.v1i1.1254

Issue

Section

Articles