UNIVERSUM: Jurnal Keislaman dan Kebudayaan https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum <h2>UNIVERSUM : Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan</h2> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <p style="text-align: justify;">P-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180424871" target="_blank" rel="noopener">1978-6948</a><br />E-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1455252056" target="_blank" rel="noopener">2502-8650</a><br />DOI : <a href="https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum" target="_blank" rel="noopener">10.30762/universum</a></p> <p style="text-align: justify;">UNIVERSUM; Jurnal Keislaman dan Kebudayaan adalah Jurnal yang diterbitkan oleh LP2M Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri. Jurnal ini bertujuan mengembangkan kajian mengenai hadis dan menjadi wadah artikulasi bagi dosen, peneliti dan pemerhati kajian hadis untuk mendeseminasikan hasil penelitiannya yang terkait dengan studi hadis, yaitu kajian sanad, matan, living hadis dan studi manuskrip hadis.. UNIVERSUM; Jurnal Keislaman dan Kebudayaan memposisikan diri sebagai laboratorium pemikiran, tempat semua gagasan diolah dan didialogkan untuk memperkaya khzanah pemikiran hadis, baik klasik maupun kontemporer. UNIVERSUM; Jurnal Keislaman dan Kebudayaan diterbitkan secara berkala setiap enam bulan sekali pada bulan Januari dan Juli.<br />Pada awalnya, UNIVERSUM; Jurnal Keislaman dan Kebudayaan diterbitkan pertama kali pada tahun 2007 dengan ISSN 1978-6948 yang dikeluarkan oleh LIPI dan masih bernama UNIVERSUM. Pada fase ini, lingkup kajiannya mencakup Islam dan Kebudayaan dan diterbitkan secara cetak. Seiring dengan transformasi jurnal di Indonesia, tahun 2015 jurnal ini berbenah dengan terbitan online versi OJS dan mendapat lisensi dari LIPI dengan E-ISSN 2502-6948. UNIVERSUM mengalami sedikit perubahan nama menjadi UNIVERSUM; Jurnal Keislaman dan Kebudayaan, sebagaimana dipakai saat ini. Perkembangan berikutnya, mulai tahun 2017 seiring dengan kebijakan penataan jurnal di lingkungan IAIN Kediri, Universum menfokuskan kajiannya pada hadis dan ilmu hadis, mencakup wilayah studi sanad, matan, living hadis dan studi manuskrip hadis.</p> </div> <br /> <div id="additionalHomeContent">======================================= Additional Content =======================================</div> </div> LPPM IAIN Kediri en-US UNIVERSUM: Jurnal Keislaman dan Kebudayaan 1978-6948 PEMAHAMAN TERHADAP HADIS DENGAN PENDEKATAN LINGUISTIK https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/285 <p>The purpose of this research is as a scientific contribution in the approach to the science of hadith in to make it easier to understand the hadith mainly in terms of language, because language is a very important, component in knowing various things, for this reason in this study specifically the understanding of hadith with a linguistic approach is discussed. The method used in this paper is to use a linguistic approach, which is a type of qualitative research with literature review. The data was collected from various scientific works, namely the book and the journal, with other. Data collected with documentation and analysis techniques using a hadith science approach that focuses on a linguistic approach. The results and conclusions in this study are that the linguistic approach in understanding hadith is the method used to understand hadith by conducting language analysis as a process of interpreting opinions or some opinions about the intent or meaning contained in it, while understanding hadith using a linguistic approach can be done in <em>the first</em> way, understand difficult words that are suspected to be bi al-makna narration, <em>the second</em> use Gharib al-Hadith Science, <em>the third</em> distinguish the essential hadith and majazi, <em>the fourth</em> trace the asbabul wurud hadith</p> <p>Tujuan dari penelitian ini sebagai kontribusi keilmuan dalam pendekatan ilmu hadis agar dapat memudahkan memahami hadis utamanya dari segi bahasa, sebab bahasa merupakan komponen yang sangat urgen dalam mengetahui berbagai hal, untuk itu dalam penelitian ini secara spesifik dibahas pemahaman terhadap hadis dengan pendekatan linguistik. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah menggunakan pendekatan linguistic, yang termasuk jenis penelitian kualitatif dengan kajian kepustakaan. Pengambilan data tersebut dari berbagai karya ilmiah yakni kitab, buku dan jurnal beserta data lainnya yang dilakukan pengumpulan menggunakan teknik dokumentasi serta analisis menggunakan pendekatan ilmu hadis yang terfokus pada pendekatan linguistic. Hasil serta kesimpulan dalam penelitian ini ialah pendekatan linguistic dalam memahami hadis merupakan cara yang digunakan untuk memahami hadis dengan melakukan analisis bahasa sebagai proses interpretasi pendapat maupun beberapa pendapat tantang maksud ataupun makna yang terdapat didalamnya, Sedangkan dalam memahami hadis menggunakan pendekatan linguistik dapat dilakukan dengan cara <em>pertama</em>, memahami kata-kata sukar yang ditengarai sebagai riwayat bi al-makna <em>kedua</em>, menggunakan Ilmu Gharib al-Hadis <em>ketiga</em>, membedakan hadis hakiki dan majazi <em>keempat</em>, menelusuri asbabul wurud hadis.</p> susi wulandari Muhid Copyright (c) 2022 susi wulandari, Muhid https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-12-31 2022-12-31 16 2 1 23 10.30762/universum.v16i2.285 KAJIAN HADIS DI KAWASAN BASRAH https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/268 <p><em>Basrah is a city that was built at the beginning of the development of Islam around the year 16 H, precisely during the reign of the caliph Umar bin al-Khattab. In the field of science, Basrah is one of the cities visited by many scholars to seek knowledge, including hadith scholars. The purpose of this study was to determine the study of hadith in Basrah City, both in its development and dissemination. This research is a library research with descriptive analysis method. The results of this study indicate that in Basrah there are many figures who teach Islamic knowledge, especially the Qur'an and Hadith. Hadith itself had entered Basrah during the period of Umar bin Khattab's friend, but at this time the hadith was not so developed because Umar chose to be careful in terms of transmitting hadith by doing al-tathabbut wa taqlil min al-riwayah (tightening or limiting the hadith). and reduce the transmission of hadith). In addition, in Basrah there are also a number of sahabat and tabi'in who live so that they become a reference for obtaining a history of hadith. With the many narrators of hadith from the generation of sahabat and tabi'in in this city, it proves that Basrah is included in the city that is used as a rihlah for religious leaders to demand or spread knowledge</em></p> <p><em>Basrah merupakan kota yang dibangun pada awal perkembangan Islam sekitar tahun 16 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Umar bin al-Khattab. Dalam bidang keilmuan, Basrah menjadi salah satu kota yang banyak di datangi para ulama untuk mencari ilmu termasuk para ulama hadis.&nbsp; Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian hadis di Kota Basrah, baik dalam perkembangan dan penyebaranya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan metode anasis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Basrah </em><em>banyak para tokoh yang mengajarkan ilmu keislaman, terutama </em><em>al-Q</em><em>ur</em><em>’</em><em>an dan Hadi</em><em>s</em><em>.</em><em> Hadis sendiri sudah masuk ke Basrah pada masa periode sahabat Umar bin Khattab, akan tetapi pada masa ini hadis tidak begitu berkembang karena Umar memilih bersikap hati-hati dalam hal periwayatan hadis dengan melakukan al-tathabbut wa taqlil min al-riwayah (memperketat atau membatasi hadis dan mempersedikit periwayatan hadis). Selain itu, di Basrah juga terdapat sejumlah sahabat dan tabi’in yang berdomisili sehingga menjadi rujukan untuk mendapatkan sebuah riwayat hadis. Dengan banyaknya para perawi hadis dari generasi sahabat dan tabi’in di kota ini, membuktikan bahwa&nbsp; Basrah termasuk ke dalam kota yang dijadikan rihlah para tokoh Agama untuk menuntut atau menyebarkan ilmu.</em></p> Nurul Atik Hamida Lau Han Sein Copyright (c) 2022 Nurul Atik Hamida, Lau Han Sein https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-12-31 2022-12-31 16 2 19 34 10.30762/universum.v16i2.268 STUDI LIVING HADIS STREET FEEDING SURABAYA https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/183 <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Sudah menjadi kewajiban kita untuk mencintai dan memiliki sikap peduli terhadap makhluk ciptaan Tuhan, termasuk menyayangi hewan peliharaan seperti kucing. </span><span style="vertical-align: inherit;">Kegiatan Surabaya Street Feeding merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para pemuda Surabaya untuk melakukan aksi bermanfaat yang bertujuan untuk kesejahteraan kucing. </span><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian tentang Street Feeding Surabaya ini menggunakan teori sosiologi Max Weber. </span><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini menggunakan studi lapangan dengan mengkaji hadis-hadis yang menjelaskan larangan menyiksa hewan dan pahala merawat hewan.</span></span></p> Ajeng Ayu Almarátis Soliha Nur Hidayati Copyright (c) 2022 Ajeng Ayu Almarátis Soliha, Nur Hidayati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-12-31 2022-12-31 16 2 35 47 10.30762/universum.v16i2.183 HERMENEUTIKA SEBAGAI METODE DAN TEORI MENAFSIRKAN HADIS https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/137 <p><em>Hadith is an important source for Muslims. Because from Hadith that the teachings of the Qur'an can be understood correctly. Without support of understanding of hadith, it is difficult for a Muslim to understand Islam and apply it correctly. Therefore, this paper tries to discuss how hermeneutics is used as a method and theory in understanding a hadith. The goal is that Muslims can know and understand the content, so it can be used as a basis for every act of worship.</em></p> <p><em>Hadis merupakan sumber otoritas penting bagi umat Islam. Sebab dari Hadis lah ajaran Alqur’an dapat di</em><em>p</em><em>ahami dengan benar. </em><em>Tanpa didukung pemahaman hadis yang benar, sulit bagi seorang muslim dapat memahami Islam sekaligus mengaplikasikannya dengan benar. </em><em>Oleh karena itu dalam tulisan ini berusaha membahas tentang bagaimana hermenutika dijadikan sebagai metode dan teori dalam memahami atau menafsirkan suatu hadis. Tujuanya adalah agar umat Islam dapat mengetahui dan memahami isi kandungan sebuah hadis, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam setiap amal ibadahnya.</em></p> Muhamad Ali Rozikin Copyright (c) 2022 Muhamad Ali Rozikin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-12-31 2022-12-31 16 2 48 54 10.30762/universum.v16i2.137 Kajian Tematis Hadis tentang Kebahagiaan dan Relevansinya dalam Membangun Kesehatan Mental di Era Digital https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/934 <p>Happiness has become the main need for humans in living life. Every individual human being is willing to do various kinds of ways to achieve happiness. In the modern digital era, the perspective on happiness is transformed into a more complex one. Based on the problems that exist in the community, the writer is interested in conducting research related to happiness in the perspective of the hadith contained in the S{ah{i&gt;h{ Bukha&gt;ri Book. The author conducts conceptual thematic research by collecting hadiths that hint at the theme of happiness. This research includes a literature review which is analyzed descriptively-analytical using a psycho-sufistic approach. The result of this research is that there are hadiths which indicate that happiness is obtained in the Book of S{ah{i&gt;h{ Bukha&gt;ri no. 1274, 5933 and 5965. And from these three hadiths the author concludes that the problem of happiness in the digital era is a mere form of negligence in understanding worldly issues. This ultimately affects a person's mental health. Then from these various problems the author concludes that by increasing spirituality and also gratitude for the blessings that Allah SWT. giving to His servant is a means to true (essential) happiness.</p> Misbakhussudur Misbakhussudur Kholila Mukaromah Copyright (c) 2022 Misbakhussudur Misbakhussudur, Kholila Mukaromah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-12-15 2022-12-15 16 2 55 70 10.30762/universum.v16i2.934 Perkawinan Sepersusuan Menurut Hadis Dan Ditinjau Dari Hukum Positif Indonesia https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/1025 <p>Marriage is one of the human needs in fulfilling their spiritual and biological needs but is regulated by law so as not to harm others, and provide great benefits to society. Islam regulates these issues through laws. Hadith is one of the sources of dalil naqli for Islamic law. Therefore, in this explaining the marriage of brothers and sisters, start from takhrij of the hadith which is selected from the method of the narrator or rawi, then from the lafadz, and finally select the hadith about the relationship between brothers and sisters through the classification of the hadith by selecting the sahih hadith. The second step is to corroborate with the Qur'an and ulama interpretations, qiyas and ijtihad. The last step is to look at this law from the perspective of Indonesian positive law, No. 1 of 1974 concerning marriage and also strengthened by Presidential Instruction No. 1 of 1991 concerning the Dissemination of the Compilation of Islamic Law concerning marriage, which then specifies marriage of brothers, sisters and cousins. The criterias is in the hadith are the same as those in Indonesian positive law, even more detailed. This means that Indonesian law does not contradict Islamic law.</p> Nurmahmudah Copyright (c) 2023 Nurmahmudah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2022-07-01 2022-07-01 16 2 10.30762/universum.v16i2.1025