Regulasi Emosi Mahasiswa Usia Dewasa Muda Yang Pernah Terlibat Toxic Relationship

Authors

  • Nanda Wulan Sari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30762/happiness.v7i2.1498

Keywords:

Regulasi emosi, mahasiswa, toxic relationship

Abstract

Mahasiswa sebagai individu dewasa perlu membangun hubungan intim sebagai orang dewasa yang menjalani periode penting kehidupan. Dalam prosesnya, mahasiswa bisa saja terlibat pada toxic relationship. Regulasi emosi menjadi penting dimiliki mahasiswa agar mampu mengelola emosi secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap aspek dan faktor regulasi emosi pada mahasiswa usia muda yang pernah terlibat toxic relationship. Ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, menggunakan informan sebanyak 3 orang korban. Penelitian ini mengungkap fenomen berdasarkan teori Gross, (2014) dan Gross & Thomson, (2007). Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan observasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan ketiga informan menunjukkan cara meregulasi emosi yang beragam.Saat terlibat pertengkaran, informan AF, RN dan YH cenderung diam dan menjauhi pasangan untuk sementara waktu agar dapat menata ulang pikiran dan mental. Informan AF membutuhkan penghargaan pasangan sehingga mendorong adanya dialog dan bercakap-cakap untuk menyelesaikan masalah. Informan RN cenderung menekan emosinya dan tidak memperpanjang masalah, karena hal tersebut diyakini sebagai proses pendewasaan, sehingga ia mengajak pasangan untuk saling instropeksi. Sementara informan YH, cenderung mengikuti kemauan pasangan, sehinggaa apapun kondisinya, ia mengalah demi tidak ditinggalkan pasangannya.

References

Astari, C., & Santosa, H. P. (2019). Hubungan antara kualitas komunikasi keluarga dan persepsi tentang abusive relationship dengan perilaku kekerasan dalam pacaran kelompok usia dewasa muda. Interaksi Online, 7(2), 153-164.

Gross, J. J. (2014). Handbook of Emotion Regulation. New York: The Guilford Press.

Gross, J.J & Thompson R.A. (2007). Emotion Regulation Conceptual. Handbook of Emotion Regulation, Edited By James J. Gross. New York: Guilfors Publication.

Huda, Khofia. Indah. Nurul. (2021). “Penerapan konseling kelompok dalam memutuskan toxic relationship pada remaja di Desa Panompuan Jae Kecamatan Angkola Timur”. Doctoral Dissertation, IAIN Padang Sidampuan.

Hurlock, E.B, (2003), Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo), Jakarta: Erlangga.

Indrawati, F., Sani, R., & Ariela, J. (2018). Hubungan antara harapan dan kualitas hubungan pada dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(1), 72-85.

Jailani, M., & Nurasiah, N. (2021). Fenomena kekerasan dalam berpacaran. Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies, 1(1).

Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara harapan dan harga diri terhadap kebahagiaan pada orang yang mengalami toxic relationship dengan kesehatan psikologis. Jurnal Psikologi Integratif. 8 (1). 103-115.

Livingston, Jennifer. A., Testa, M., & VanZile-Tamsen, C. (2007). The Reciprocal Relationship BetweenSexual Victimizationand Sexual Assertiveness. Violence Against Women, 3, 298-313.

Luthra, R., & Gidycz, C. A. (2006).Dating violence among college men and women: Evaluationof a theoretical model.Journal of Interpersonal Violence,21(6), 717–731.https://doi.org/10.1177/0886260506287312.

Mason, B., Smithey, M. (2012). The Effects of Academic and Interpersonal Stresson Dating Violence Among College Students: A Test of Classical Strain Theory. https://doi.org/10.1177/0886260511423257

Nihayah¸ Ulin, Winata, Ade. Vina. Pandu dan Yulianti, T, (2021), Penerimaan Diri Korban Toxic Relationship dalam Menumbuhkan Kesehatan Mental, Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, Vol. 5 No.2.

Papilaya, Jeanete. Ophilia., Huliselan, Neleke. (2016). Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip, 15 (1). 56-63.

Ratnasari S., & Suleeman J, (2017), “Perbedaan regulasi emosi perempuan dan laki-laki di perguruan tinggi”. Jurnal Psikologi Sosial, Vol. 15 No.1.

Ristiani, D., Santosa, H. P., & Naryoso, A. (2021). Pemeliharaan Hubungan Berpacaran Long Distance Relationship Sampai Ke Jenjang Pernikahan: Studi Pengalaman Menjalani Hubungan Berpacaran Dengan Seorang Pelaut Kapal Kargo. Interaksi Online, 9 (3), 177-192.

Smith, J.A. (2009). Dasar-Dasar Psikologi Kualitatif. Bandung: Nusamedia.

Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kombinasi.Bandung:Alfabeta.

Syafira, A. B. L., Surwati, C. H. D. (2022). Representasi Toxic Relationship dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Toxic Relationship dalam “Film Story of Kale: When Someone’s in Love” Karya Angga Dwimas Sasongko), Jurnal Komunikasi Masa, Vol. 1 No.2. 1-30.

Tunisa, S. F. A., Damaiyanti, M. (2021). Hubungan antara Kepuasan dalam Pacaran dengan Perilaku Kekerasan dalam Pacaran pada Remaja di Kota Samarinda. Borneo Studies and Research, 2(2), 796-802.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Sari, N. W. . (2023). Regulasi Emosi Mahasiswa Usia Dewasa Muda Yang Pernah Terlibat Toxic Relationship. Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science, 7(2), 135–144. https://doi.org/10.30762/happiness.v7i2.1498

Issue

Section

Articles