TOWARDS DERADICALIZATION OF INDONESIAN COMMUNITIES: THE NEED FOR A BALANCED EDUCATION SYSTEM BETWEEN RELIGION AND THE STATE IN SEVERAL ISLAMIC BOARDING SCHOOLS IN SOUTH KALIMANTAN

Authors

  • Dyah Indraswati Universitas Mataram, Indonesia
  • Anwar Hafidzi Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Indonesia.
  • Najla Amaly Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.30762/asketik.v5i1.92

Keywords:

deradikalisasi, sistem, pendidikan, negara, pesantren

Abstract

Kajian ini membahas tentang potensi pesantren dalam deradikalisasi masyarakat Indonesia melalui sistem pendidikan yang seimbang antara agama dan negara. Meski Pondok Pesantren merupakan tempat menuntut ilmu agama Islam, bukan berarti tidak lepas dari paham-paham ekstrim yang terkadang mengatasnamakan agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dan sistem pendidikan di beberapa pesantren untuk mencegah radikalisme bagi siswa di tingkat SMA di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan dengan pendekatan kualitatif menggunakan purposive sampling di pesantren yang memiliki kurikulum salafiah dan modern. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan, menyajikan, mereduksi, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sistem pendidikan dan peran kiai berdampak positif dalam menangkal radikalisme agama dengan memadukan pendidikan Islam dan negara. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa sistem manajemen di pondok pesantren dapat menjalin kemitraan yang intensif dengan pemerintah dalam berbagai aspek politik, budaya, dan ekonomi. Harus dikesampingkan bahwa pesantren termasuk dalam pendidikan yang terkadang dipinggirkan oleh pemerintah karena terkadang dianggap inklusif. Oleh karena itu, segala upaya untuk mengatasi masalah paham radikal atas nama agama tidak mungkin mencapai hasil yang signifikan, kecuali ada sistem pendidikan yang kohesif antara lembaga dan pemerintah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, M. I., Haryani, T. N., Arifah, N. H., & Husna, A. M. (2019). Islamic Education in Supporting De-radicalization: A Review of Islamic Education in Pondok Pesantren. Nadwa, 12(2), 259–272. https://doi.org/10.21580/nw.2018.12.2.2581

Arifianto, A. R. (2019). Islamic campus preaching organizations in Indonesia: Promoters of moderation or radicalism? Asian Security, 15(3), 323–342.

Arredondo, A. (2017). From Religious Education to Secular Education in the Official Curriculum of Primary Education in Mexico (1821-1917). Espacio, Tiempo y Educación, 4(2), 253–272. https://doi.org/10.14516/ete.192

Haryani, T. N., Amin, M. I., Arifah, N. H., & Husna, A. M. (2018). Islamic education in supporting de-radicalization: A review of Islamic education in pondok pesantren. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 12(2), 259–272.

Ismail, H., & Setiawan, A. (2018). Pemberdayaan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) dalam Upaya Deradikalisme Paham dan Gerakan Islam Radikal di Kota Metro. Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya, 3(1), 173–192. https://doi.org/10.25217/jf.v3i1.282

Jacoby, T. A. (2016). How The War Was ‘One’: Countering Violent Extremism And The Social Dimensions Of Counter-Terrorism In Canada. Journal for Deradicalization, 272–304.

Kusmanto, T. Y., Fauzi, M., & Jamil, M. M. (2015). Dialektika Radikalisme Dan Anti Radikalisme Di Pesantren. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 23(1), 27–50. https://doi.org/10.21580/ws.23.1.221

Mahfud, C., Prasetyawati, N., Wahyuddin, W., Muhibbin, Z., Agustin, D. S. Y., & Sukmawati, H. (2018). Religious Radicalism, Global Terrorism and Islamic Challenges in Contemporary Indonesia. Jurnal Sosial Humaniora, 11(1), 8–18.

Mukhlis, M., Makhya, S., & Mustofa, I. (2019). The Urgency of Starting Condition in the Religious De-radicalization Policy Collaboration: The Pesantren Perspective in Lampung Province. 1st Annual Internatioal Conference on Social Sciences and Humanities (AICOSH 2019).

Muslihah, E. (2014). Pesantren dan Pengembangan Pendidikan Perdamaian Studi Kasus di Pesantren An-Nidzomiyyah Labuan Pandeglang Banten. ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman, 14(2), 311–340.

Nuhrison, M. N. (2010). Peranan pesantren dalam mengembangkan budaya damai. Kementerian Agama RI, Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Prasnowo, M. A., Rodli, A. F., Boeriswati, E., Hidayatulloh, M. S., Santoso, A., Sari, R. N., Pamungkas, D., & Puspitasari, D. (2017). College of Nahdlatul Ulama Staring Deradicalization with" HEBAT".

Rohadi, T. (2017). Deradicalization Through Multicultural and Local Wisdom Literacies Based Teaching Model at Salaf and Kholaf Pesantren in West Java. Ijtimā’iyya: Journal of Muslim Society Research, 2(1), 21–42.

Satria, J. N. (n.d.). Survey Ministry. detiknews. Retrieved March 4, 2020, from https://news.detik.com/berita/d-4818287/menag-umumkan-indeks-kerukunan-beragama-2019

Setiobudi, E. (2017). The Effort of Education Management in Conducting Deradicalization of Boarding School (Study in the Village of Tenggulun Subdistrict Solokuro Lamongan East Java Province). Journal of Education and Practice, 8(8), 160–165.

Surikno, H. (2015). Pendidikan Agama Islam Berwawasan Pluralisme. Turast: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 3(1), 73–81.

Zamroni, M. I. (2005). Islam, Pesantren, dan Terorisme. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 177–194.

Downloads

Published

2021-06-15

How to Cite

Indraswati, D., Hafidzi, A. ., & Amaly, N. . (2021). TOWARDS DERADICALIZATION OF INDONESIAN COMMUNITIES: THE NEED FOR A BALANCED EDUCATION SYSTEM BETWEEN RELIGION AND THE STATE IN SEVERAL ISLAMIC BOARDING SCHOOLS IN SOUTH KALIMANTAN. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 5(1), 18–29. https://doi.org/10.30762/asketik.v5i1.92