DISTINGSI PENGELOLAAN KONFLIK PAPUA YANG TIDAK PERNAH SELESAI

Authors

  • Jalaluddin Hasibuan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30762/asketik.v6i1.189

Keywords:

Indonesia, Resolution, Papua Conflict

Abstract

The conflict which occurred in Papua began in 1961 until the era of reform, continuously the government made efforts to overcome the conflict. During the New Order the government took a repressive approach by making Papua a Military Operations Area (Daerah Operasi Milite or DOM). During the reformation, the government sought to use a persuasive humanist approach. However, very complex problems caused the intensity of conflict in Papua to increase, the more widespread and more open. The research aimed to summarize and evaluate the management process and conflict resolution carried out by the government against Papua. This research used a qualitative approach with this type of library research. The results showed that conflict in Papua could be categorized into two models, social conflict and political conflict. In the era of reform conflict resolution initiatives were still in the state of social conflict, although the results had not been maximal. While political conflict had never been done by mediation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. A Yewangoe, 2002, Agama dan Kerukunan, Jakarta:PT Gunung Mulia.

Al Rahab, Amiruddin, 2010, Heboh Papua, Jakarta: Komunitas Bambu.

Andrianto, Uhana Taufiq, 2001, Mengapa Papua Bergolak, Yogyakarta: Gama Global Media.

Anugerah, Boy, 2019, “Papua: Mengurai Konflik dan Merumuskan Solusi”, Jurnal Kajian Lemhanas RI, Edisi 40.

Asi, Rohaiza Ahmad dkk, 2011, Pengelolaan Konflik di Indonesia-Sebuah Analisis Konflik di Maluku, Papua dan Poso. Jakarta: LIPI dan CHD.

Bennet A. Leroy, 1977, International Organizations: Principles and Issues. New Jersey: Prentice-Hall.

Deuch, Morton, dan Peter T. Coleman, 2001, The Handbook of Conflic Resolution; Theory and Practice, San Fransisco: Jossey-Bass Publisher.

Fisher, Simon, 2001, Mengelola Konflik, Keterampilan dan Startegi untuk Bertindak, Jakarta: The British Council.

Hadi, Syamsul, Andi Widjajanto, dkk, 2007, Disintegrasi Pasca Orde Baru: Negara, Konflik Lokal dan Dinamika Internasional, Jakarta: CIReS FISIP UI dan Yayasan Obor Indonesia.

Harjuna, Muhammad, 2018 “Islam dan Resolusi Konflik”, Jurnal Religi, Vol. XIV, No. 1.

Irwansyah, Henry, 2013, Segregasi Sosial dan Relevansinya dengan Konflik Komunal Berbasis Sara, Lampung: Percetakan Osa.

Jeergenmeyer, Mark, 1998, Menentang Negara Sekuler, Kebangkitan Global Nasionalis, terj, Nurhadi, Bandung: Mizan.

Kum, Krisnus, 2013, Konflik Pemekaran Wilayah di tanah Papua, Yogyakarta: Buku Litera.

M. Gaulding, 1999, “The United Nations and Conflict in Africa sice the Cold War”, Jurnal African Affairs, Vol. 98, No. 391.

ST. Mambraku, Nomensen, 2015, “Penyelesaian Konflik di Tanah Papua dalam Perspektif Politik”, dalam Jurnal, Kajian Vol. 20 No. 2.

Miall, Hugh, et al, 2000, Resolusi Damai Konflik Kontemporer: Menyelesaikan, Mencegah, Mengelola, dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Sosial, Agama, dan Ras (terjemahan), Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Mustaqim, Abdul, 2014, “Konflik Teologis dan Kekerasan Agama dalam Kacamata Tafsir Al-Qur’an”, dalam Jurnal Episteme, Volume 9, Nomor 1.

Rafli Abbas, Moh, 2016, “Konstruksi Identitas ke-papua-an di Kota Multi Kultural (Refleksi Kota Yogyakarta dalam Kajian Identitas)”, Jurnal, Politik Profetik, Volume 04, No. 1.

Rahmadi, Takdir, 2011, Mediasi Penyelesaian Sangketa Melalui Pendekatan Mufakat, Jakarta: Rajawali Pers.

Ryan, Stephen, 1990, Ethnic Conflict and International Relations, England: Dartmouth.

Tualeka, M. Nur Wahid, 2017, “Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern”, dalam Jurnal AL-Hikmah, Vol. 03, No. 01.

Sumber Online

Gobai, John Nr, ”Perlu Resolusi Konflik di Papua” dalam, Suara Papua. Com, http://suarapapua.com/2019/10/01/perlu-reolusi-konflik-di-pspus/, diakses 12 Januari 2021

Mata Politik, “Membicarakan Diskriminasi Atas Papua dan Rasisme di Indonesia”, dalam https://www.matapolitik.com/membicarakan-diskriminasi-atas-papua-dan-rasialisme-di-indonesia-analsiis/, Diakses pada, 11 Januari 2021

Nugroho, Aldiano Hadi, “Kebijakan Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Upaya Membangun Dialog untuk Penyelesaian Konflik Vertikal Papua Tahun 2014-2019,dalam, https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/download/24056/21816, diakses 10 Januari 2021

Suara.com, “Lima Langkah Jokowi Tangani Isu Papua”, dalam https://www.suara.com/news/2019/09/03/174701/5-langkah-jokowi-tangani-isu-papua , diakses pada 9 Januari 2021

Tempo.co, “Pegiat HAM Kritik Cara Jokowi Menyelesaikan Konflik di Papua”, dalam https://fokus.tempo.co/read/1265599/pegiat-ham-kritik-cara-jokowi-menyelesaikan-konflik-di-papua, diakses pada 10 Januari 2021

Tempo.co, “Peneliti Lipi Ungkap Empat Akar Permasalahan di Papua” dalam https://nasional.tempo.co/read/1242284/peneliti-lipi-ungkap-empat-akar-permasalahan-di-papua?page_num=2. Diakses pada, 11 Januari 2021

Ubbe, Ahmad, Laporan Pengkajian Hukum Tentang Mekanisme Penanganan Konflik Sosial, http://www.pbhn.go.id/data/documents/pkj-2011-10.pdf, diakses pada 22 April 2022

Widhana, Dieqy Hasbi, “Siklus Rasisme Terhadap Mahasiswa Papua”, dalam https://tirto.id/siklus-rasisme-terhadap-mahasiswa-papua-egA, diakses pada 11 Januari 2021

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Jalaluddin Hasibuan. (2022). DISTINGSI PENGELOLAAN KONFLIK PAPUA YANG TIDAK PERNAH SELESAI. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 6(1), 69–84. https://doi.org/10.30762/asketik.v6i1.189