Geliat Politik Islam Lokal di Indonesia Tahun 1998-2021: Studi Politik Islam Daerah Kediri, Aceh dan Sumenep

Authors

  • Ratih Himamatul Azizah T Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30762/asketik.v5i1.121

Keywords:

Islamic politics, localitas, policy, public

Abstract

This article examines Islamic political governance in Indonesia. Islamic political revival began in the reform era. Reform era provides democratic space for national political parties and local political parties in exploring democracy in the regions. Islamic politics in the region has different forms in carrying it out and does not lose the side of locality because it is in accordance with the socio-cultural conditions of the local community. Islamic politics in kediri by adjusting the socio-cultural condition the people tidak kagetan so that the form of Islamic politics kediri is an tolerant. Politics Islamic in sumenep etnic islam politics with the philosophy “bhuppa’, bhabu’, guru, rato” the from of leadership respect the kiai as a teacher and rules. Islamic politics in aceh with characteristics maintains Islamic politics in accordance with Allah provisions.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul Mughis. (2015). Politik Islam Dan Kekerasan Agama Di Indonesia Pasca Orde Baru. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, Vol. 20, No.1, Januari.

Alwahadi Ilyas. (2008). Aceh Serambi Mekkah. Banda Aceh:Pemerintah Prov NAD.

Basri M Nur. (2014). Parnas vs Parlok: Pertarungan Partai Politik dalam Menguasai Aceh. Banda Aceh: GAMNA Publishing.

Bob Sugeng Hadiwinata dkk (2010) Transformasi Gerakan Aceh Merdeka: Dari Kotak Peluru ke Kotak Suara. Jakarta Selatan: Friedrich Ebert Stiftung.

Ghazali M.Bahri. (2003). Pesantren Berwawasan Lingkungan .Jakarta: Prasasti.

Masdar Hilmy. (2015). Radikalisme Agama Dan Politik Demokrasi. MIQOT Vol. XXXIX No. 2 Juli-Desember

Muhammad Umar (2002)Darah dan Jiwa Aceh Mengungkap Falsafah Hidup Masyarakat Aceh. Banda Aceh: CV. Boebon Jaya.

Nur Azmiati, Perkembangan Politik Aceh Pasca Konflik (Aceh:Uin Ar Raniry,2014)

Prof. Firmanzah, Ph. D. (2011). Mengelola Partai Politik. Jakarta: yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sidel, John T.(2005). “Bosisme dan Demokrasi Di Filipina, Thailand Dan Indonesia; Menuju Kerangka Analisis Baru Tentang “Orang Kuat Lokal”, Dalam John Harriss (Ed), Politisasi Demokrasi Politik Lokal Baru. Jakarta: Demos.

Soerjono Soekanto. (1994). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Teuku Zulkhairi. Suara Rakyat Aceh. Banda Aceh: Gamma.

Zamroni Imam.(2007). Juragan, Kiai dan Politik Lokal di Madura. UNISIA, Vol. XXX No. 65 September 2007.

Zubairi A.Dardiri. (2020). Wajah Islam Madura. Jakarta Barat: Tarebooks.

Website dan Undang-Undang

Zahid, A. (2020). DAMPAK GLOBALISASI DAN PERAN SOSOK KIYAI DI SUMENEP (Kajian Kritis Anthony Giddens pada Peran Kiyai di Sumenep, Madura). Jurnal Sosiologi Agama, 14(2), 141-158.

Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Kesultanan_Aceh diakses pada tanggal 22 Juni 2021

Qanun Aceh No. 10 Tahun 2008 Tentang Lembaga Adat, Bab 1 Ketentuan Umum, Pasal 1 Angka 18

Downloads

Published

2021-06-30

How to Cite

Azizah T, R. H. (2021). Geliat Politik Islam Lokal di Indonesia Tahun 1998-2021: Studi Politik Islam Daerah Kediri, Aceh dan Sumenep. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 5(1), 65–79. https://doi.org/10.30762/asketik.v5i1.121